Datang tepat pada
waktu yang tepat, disaat kami merindukan sosok yang memiliki hubungan lebih
dari sekedar siSoppengeng, Sillalabata namun sangat intim sebagai Sisumpungeng.
Sudah lama kami mendengar kabar tentang nya, tentang sepak terjangnya, tentang
kedermawanan nya, tentang keberaniannya membela yang hak, tentang keberpihakan
nya pada yang lemah, tentang karakter kepemimpinan nya, tentang karya gemilang
nya dalam bidang pertanian, tentang wawasan kepemimpinan nya bahkan tentang
baktinya pada kedua orang tua nya. Namanya Asmawi, Kini hadir ditengah keluarga
sisUmpungeng loloe yang tidak lain adalah keluarga besarnya sendiri. Ia lahir
dari pasangan Bapak Sumangedengan Ibu Hadirin di dusun Jampu-Jampu, Desa
Timusu, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng.
“Kedatangannya dinanti, ketiadaanya dirindu”
demikian antusiasme keluarga sUmpung loloe menyambut kedatangan rombongan
keluarga nya menunjukkan Ikatan emosional dengan warga sangat kuat, menyatu
dalam suka cita, tersenyum menyapa dengan tatap mata kerinduan dan keakraban.
Ditengah
sambutan yang penuh antusias di siang hari Ahad tanggal 9 Agustus 2015 ini, dia
tampak energik dan sigap menyapa setiap jabat tangan dan salam yang disampaikan
secara bergilir. Dia tampak menikmati sapaan –sapaan lugu para warga. Sangat
jelas darah pedalaman Umpungeng nya mengalir kuat pada dirinya. Tidak sedikit
pun canggung menghadapi prilaku orang-orang yang kesehariannya bergaul dengan
monyet hutan ini. Meski pengalaman keliling beberapa Negara Asia dan Eropa
telah ia dapatkan namun kehangatan dan keakraban nya dengan seluruh kuluarga
yang menyambutnya menjadi pemandangan yang sungguh menakjubkan.
Oh iya, ada hal yang
saya lupa tentang sosok laki-laki ini, dia adalah seorang Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah? Apakah ini kampanye?Saat ini adalah masa kampanye
suksesi kepemimpinan Kabupaten Soppeng. Siapa gerangan yang didukung di antara
3 pasangan calon Bupati? Apakah warga
ini sebelumnya sudah diatur sedemikian
rupa scenario penyambutannya sehingga tampak meriah seperti saat ini?
Atau jangan-jangan warga sudah terlebih dahulu menerima angpao politik dari
beliau?. Hmmm, tapi firasatku sungguh berbeda, sepanjang obrolan dengannya tidak sedikit pun menyinggung
masalah suksesi kepemimpinan itu. Beliau justru banyak berbicara masalah
keindahan alam Umpungeng yang melebihikeindahan alam yang dimiliki oleh beberapa
negara tujuan wisata dunia saat ini, “hanya saja mereka didukung fasilitas yang
canggih”. Dalam acara Wenni Tudang Sipulung yang diadakannya, beliau lebih
banyak berbicara tentang potensi sumber daya alam Umpungeng yang berpotensi
sebagai sumber devisa yang luar biasa besar.
Kecurigaan ku
segera terjawab setelah menyimak pembicaraannya, ini hanya kilasan pemikiran kerdilku
yang sudah banyak terkontaminasi oleh prilaku licik para politikus nusantara
yang haus kekuasaan dan menjadikan uang sebagai tujuan utama, sehingga tidak lagi memiliki semangat memperbaiki
kampung halamannya.
Pemandangan hari
ini berbeda, rombongan keluarga ini datang ke Umpungeng layaknya
keluarga-keluarga Umpungeng lainnya yang sudah berdomisili dan beranak pinak di
luar sana. Mereka kembali ke tanah AssisUmpungeng untuk memanjatkan doa syukuran
sebagai pertanda kehidupannya semakin baik dan semakin sejahtera. Tradisi Do’a
sukuran di tanah Accajingeng / tanah assisUmpungeng oleh sanak keluarga dari
berbagai profesi ini berlansung sepanjang tahun.Mereka yang petani biasanya menyelenggarakan
acara do’a syukuran sehabis panen, bagi wira usahawan biasanya do’a syukuran
diselenggarakan pasca hari raya lebaran dan bagi para pegawai biasanya
diselenggarakan paska promosi jabatan atau menjadi seseorang yang sesuai dengan
yang dicita-citakan.
0 komentar:
Posting Komentar